Kamis, 12 November 2009

AHMAD MUHAMMAD JAMAL

Ahmad Muhammad Jamal lahir di Mekkah Al-Mukarramah, tahun 1343 H/1924 M. beliau seorang Da’I, Penulis dan Sastrawan.

Pendapat Ahmad Muhammad Jamal,
“generasi muda itu unsur terpenting yang akan memegang urusan masa depan. Karena itu, pertumbuhan mereka harus diperhatikan, diberi pengetahuan yang mereka butuhkan, dan Islam disampaikan kepada mereka dengan metode yang menyenangkan, menarik, dan bertahap. Sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan nasihat kepada para sahabat, secara bertahap dan berselang, untuk menghindari kejenuhan.

HAJI MUHAMMAD AMIN AL-HUSAINI

Muhammad Amin lahir di Al-Quds tahun 1893. Beliau adalah seorng Mufti Besar dan Mujahid Agung.
Komentar Muhammad Amin tentang keberadaan tentara yang dibentuknya,
“kader-kader ini akan menjadi teladan yang harus dicontoh pasukan di masa mendatang. Anggotanya terdiri dari putra Negara-negara besar Arab; Maroko, Tunisia, Mesir, Irak, Palestina, dan lain-lain. Pasukan ini harus menjadi sarana pembebasan unsure-unsur umat dan pelopor persatuan. Saat ini, umat kita disekat dengan batas wilayah sejak masa-masa kemunduran dan penjajahan, sehingga muncul perbedaan logat bahasa dan tradisi. Karena itu, harus ada upaya menyatukan kembali umat dan tsaqofahnya.”
“solusi masalah Palestina tidak terwujud dengan mengalah dan menelantarkan hak-hak rakyat Palestina, hingga memupuskan harapn bangsa Palestina untuk hidup mulia. Masalah Palestina tidak member tempat sedikitpun untuk kehidupan damai berdampingan dengan musuh. Sebab, kita tahu dengan yakin bahwa musuh tidak ingin hidup berdampigan dengan seorang pun. Mereka hanya ingin mengulur-ngulur waktu untuk menimpakan kerugian pada umat, keselamatan, masa depan generasi, dan merampas segala milik kita. Mereka meyakini Negara milik mereka secara keseluruhan, bahkan seluruh alam milik mereka. Keyakinan Yahudi seperti ini diketahui setiap orang yang mempelajari sejarah Yahudi, buku-buku, masa lalu, dan masa sekarang mereka. Mereka menipu kita untuk mencari saat yang tepat melaksanakan rencana-rencana busuk,”
“masalah Palestina hanya dipandang dari satu cara pandang. Yaitu, pandangan Yahudi dan Zionis dan mengabaikan pandangan-pandangan bangsa Arab…”
“hak bangsa Arab terhadap Palestina dimulai sejak ribuan tahun. Sedangkan Yahudi hanyalah kelompok zalim, sewenang-wenang dan perampas. Ditambah lagi ambisinya yang tidak hanya ingin menguasai Palestina, tetapi seluruh Negara Arab yang berdekatan dengannya, termasuk tempat-tempat suci kami. Pada kesempatan ini, saya ingin mengatakan kepada kalian, bahwa pemerintah Inggris adalah pemrakarsa perjanjian Bolfour, yang mengangkut dan melindungi imigran Yahudi ke Palestina, serta member perlindungan kepada pemimpin mereka sampai saat ini. Al-Quranul Karim yang kami imani, mendasari hidup dan mati kami itu mengutuk Yahudi, sebagaimana kutukan kitab Taurat dan Injil terhadap mereka. Kesewenanggg-wenangan mereka terhadap tanah suci, harus kami cegah dengan harta dan nyawa kami.
Dukungan kalian yang terang-terangan kepada musuh kamu dan sikap permusuhan kalian terhadap bangsa Arab, menjadikan kami ingin memutuskan hubungan dengan Negara kalian, membatalkan transaksi-transaksi perusahaan-perusahaan kalian di negeri kami, dan menghapus hak-hak istimewa yang kami berikan kepada perusahaan tersebut. Kami tidak tergesa-gesa melakukan tindakan seperti ini, karena mengharap Amerika mengevaluasi dirinya dan memperbaiki sikapnya terhadap masalah Palestina. Lalu, beralih dari mendukung kebatilan yang jelas menjadi memberi dukungan kepada kepentingan ekonomi kalian di negeri kami…”

MUHYIDDIN AL-QULAIBI

Muhyiddin Al-Qulaibi lahir di desa Qulaibiyah, Tunisia. Beliau adalah seorang Pemimpin dan Mujahid.

Pendapat Muhyiddin Al-Qulaibi,
“kita tidak menemui manusia dengan pakaian, tapi dengan jiwa kita. Laki-laki itu diukur dengan pengalamannya, bukan dnegan penampilannya.”
Muhyiddin Al-Qulaibi juga mengingatkan untuk tidak memperdulikan orang-orang yang enggan berjuang, atau para pengacau. Sebab, hakikat kehidupan itu pertarungan antara hak dan batil, antara kekafiran dengan keimanan. Tunggulah, pada akhirnya Islam pasti menang. Kaum Muslimin mengalami kekalahan jika meninggalkan manhaj Allah dan Rasul-Nya. Sunnatulah pasti terus berlaku dan tidak mengenal piih kasih. Siapa menanam, ia memetik hasilnya. Siapa bersungguh-sungguh, ia menemukan harapannya. Siapa yang berjalan, ia tiba di tempat tujuan.
Para pemuda harus selalu menyiapkan diri dan perbekalan. Musuh Allah tidak pernah berhenti memerangi Islam dan kaum muslimin, hingga kaum muslimin meninggalkan Islam dan mengikuti keinginan mereka.
“mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.” (Al-Baqarah : 217)
Waspadalah wahai pemuda Islam. Kalian harapan umat, maka jangan kecewakan harapan mereka. Jadilah tokoh masa depan yang cemerlang dan bekal umat dalam menghadapi ancaman.
“apa manfaat hidup dan kesehatanku, jika tidak kugunakan untuk memenuhi hak Allah dan melaksanakan kewajibanku? Saya hidup untuk beramal di jalan Allah. Karena itu, saya tidak akan meninggalkan amal demi hidup.”
“saya merasa ajalku telah dekat. Sementara ada beberapa hal yang ingin kukatakan dan lakukan buat kaum muslimin. Mungkin, tiada waktu yang cukup untuk menunggu. Karena itu, saya harus memaksa diriku, demi mewujudkan apa yang kuinginkan, sebelum ajalku datang. Saya tidak akan berhenti melayani aqidahku, karena mempertahankan tubuh yang akan binasa ini dan tidak akan mengutamakan keselamatanku daripada penunaian risalahku. Apabila saya terbunuh karenanya, saya ucapkan selamat datang kematian demi taat kepada Allah.”

MUHAMMAD MAHMUD AZ-ZUBAIRI

Muhammad Mahmud Az-Zubairi lahir tahun 1910, di desa Bustan As-Sulthan, Yaman. Beliau seorang penyair, panglima berpengalaman, mujahid tangguh, politikus piawai, intelek cerdik, dan mampu menganalisa peristiwa, paham kondisi dunia Islam dan masalah-masalah yang dihadapi kaum muslimin. Beliau mendapat gelar Bapak Orang-orang Merdeka dan Penyair Revolusioner.

Ungkapan Muhammad Mahmud Az-Zubairi,
“kesatuan barisan tanpa kesatuan tujuan adalah dongeng picisan dan bualan yang tidak mungkin terjadi di kenyataan, kecuali kesepakatan yang penuh kemunafikan dan saling menipu. Kami benci kezaliman di masa keimaman (kerajaan) dan kekeliruan pada masa Republik. Sebab, prinsipnya sama, meski orang, nama, dan bentuknya berbeda. Hukum Republik yang kami inginkan, adalah hukum Republik Islami yang didasari syura, sehingga putra bangsa terendah pun dapat mengingatkan presiden dan mengkritik menteri, tanpa takut ditangkap, takut ada bom dirumahnya, atau dipecat dari jabatannya. Inilah kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya”.

Syair-syair beliau,
“inilah ruh dan pasukannya
Orang yang hendak berbuat jahat, harus waspada
Ia tidur seperti orang mati, hingga disangka mati
Tidur dan diamnya membuat mereka berbangga
Tiba-tiba muncul orang kuat dan pemberani
Menghadapi kehidupan dengan semangat baru
Kita tidak akan menukar tanah air dengan harta
Sebab tanah ini milik para syuhadanya
Palestina tanah air yang sangat berharga
Benarkah eksistensinya telah sirna?
Bumi Kasymir dan tanah yang ada padanya
Tanah suci yang menyimpan nenek moyangnya
Wahai generasi Islam, sejarah kalian sangat agung
Adakah dari kalian yang mampu mengembalikannya
Kalian yang berasal dari ujung Barat hingga ujung Timur
Yang selalu berkibar benderanya
Adalah satu alam, meski terlihat dalam dugaan
Seribu bangsa yang memiliki batas-batasnya
Alam Islam yang kokoh dan perkasa
Tak mungkin dapat dihindukan dan diyahudikan
Akan tetap menjadi fenomena yang memenuhi bumi
Musuh-musuh dan para pendekinya akan binasa”

“wahai pena,
Kemuliaanmu telah dicatat sejarah
Sekarang, engkau membangkitkan generasi dan umat
Di sini, ada beberapa hati merdeka yang bersatu
Di sini, ada kasih saying, kedekatan, dan kelembutan
Di sini, ada syariat yang memancarkan cahaya
Di sini, ada keadilan, akhlak, dan nilai-nilai mulia
Di sini, ada gunung berapi yang berontak dari tidurnya
Menerjang kezaliman dan melumat kesewenangan
Bangsa yang melepaskan rantai belenggu
Bangsa merdeka yang membuat kezaliman lari
Penjara tak melemahkannya, bahkan ia menghancurkannya
Agar tiada lagi kaki yang dimasukkan ke dalamnya
Lama ia disiksa, namun tetap sabar
Kezaliman semakin keras, tapi ia tetap bijaksana
Belenggu yang mengikat kaki ini
Menjadi panah yang membalas para durjana
Ratapan yang sering kita ucapkan secara lirih
Akan menjadi teriakan yang didengar berbagai umat
Kebenaran bermula dari keluhan orang pesakitan
Dan, berakhir dengan gelegar yang berisi pembalasan
Dermakan dirimu untuk kebenaran dan bersatulah
Percayalah kepada Allah dan berpegang teguhlah”

“kami keluar dari penjara dengan bangga
Seperti serigala keluar dari rimbanya
Kami melintasi ujung pedang
Dan, mendatangi kematian dari pintunya
Enggan kehidupan bila telah dikotori
Kelaliman dan ancaman para thagut
Berbagai peristiwa besar kami anggap enteng
Apabila bebannya menghalangi langkah kami
Kami tahu takdir pasti terjadi
Berbagai hal akan terjadi dengan sebabnya
Bila kami temui, maka sungguh indah
Kematian datang pada para pelamarnya”

“apabila darah yang mengalir di atasnya hina
Maka tak ada keadilan dalam hukum kita
Tidaklah patut orang yang teramat kejam menzalimi
Kita temui dengan senyum indah
Kita melihat kegilaannya melukai umat
Tetapi sekarang kita datang padanya untuk berdebat
Wahai seluruh pemimpin Arab dan Islam
Bangkitlah!!!
Sungguh, sudah terlalu lama tidurmu”

“alangkah besar
Bahaya yang mengiringi hari-hari Qahthan
Kalimat-kalimat mereka mengandung kepedihan
Melahirkan kebodohan, penyakit, kezaliman yang ganas
Menimbulkan ketakutan, kelaparan, dan
imam sebagian manusia terbelenggu
terikat kakinya, dan
sebagian lagi terkekang lidahnya”

“keprihatinan bangsa menyakiti ruhku
Membawanya jauh diatas yang aku cari
Berjuta-juta yang terbunuh memberikan hak kepadaku
Untuk mengqishash para algojo
Aku perangi kezaliman, meski kelihatan gemerlap dan apa pun namanya
Kening Jenghis Khan kuhajar dengan cambuk,
Dan daging kekejaman kupanggang dengan besi panas
Tiada beda orang yang berlaku zalim atas nama (London) yang berlaku lalim
Hajjaj yang mengatasnamakan rakyat, kuhajar
Leher (Jonbull) yang mengatasnamakan bangsa kupatahkan.

MUHAMMAD KAMALUDDIN AS-SANANIRI

Muhammad Kamaluddin As-Sananiri lahir di Kairo tanggal 11 Maret 1918. Beliau seorang Da’I dan Mujahid.
Muhammad Kamaluddin As-Sananiri menghapal dan mengulang-ngulang ungkapan seorang guru kepada muridnya, “Ketidaktahuan rakyat pada hakekat Islam akan menjadi kendala bagi kalian. Ulama resmi yang menjilat pada penguasa akan memusuhi kalian. Setiap pemerintah akan berusaha membatasi aktivitas kalian dan memasang gangguan di jalan yang kalian tempuh. Mereka akan meminta bantuan dengan menjilat orang-orang yang berjiwa lemah dan berhati sakit. Sebaliknya, akan berlaku kasar dan beringas kepada kalian. Karena itu, kalian akan dipenjara, disiksa, diusir, rumah-rumah kalian digeledah, harta kalian dirampas, dan tuduhan keji dilontarkan pada kalian, dengan harapan wibawa kalian hilang. Mungkin, ujian seperti ini berlangsung lama. Sadarilah, saat itulah kalian baru mulai menapaki jalan yang telah ditempuh para mujahid…

Senin, 09 November 2009

BASYIR AL-IBRAHIMI

Bashir Al-Ibrahimi adalah seorang syaikh, mujahid, ulama, dai bijak, dan guru besar, lahir hari kamis, 13 Syawal 1306 H. di Shatif.

Perkataan Basyir Al-Ibrahimi,
“Kejantanan punya pajak dan tanggung jawab. Sebab orang-orang ksatria bagaikan puncak yang tinggi menjulang dan menara kokoh, tokoh-tokoh dakwah yang menuntun umat kepada kemenangan.”

Syair Basir Al-Ibrahimi,
“kami tidak ridha pada imam kami dalam (shaf) barisan apabila ia tidak berada di depan kami dalam barisan.” Maksudnya, kami tidak ridha diimami seseorang dalam shalat, kecuali oleh orang yang memimpin kami dalam jihad.

Pendapat Basyir Al-Ibrahimi,
“Tarbiyah adalah landasan proses perubahan jiwa dan masyarakat. Tarbiyah cara paling efektif untuk menghadapi penjajah kuno maupun modern. Penjajahan melakukan penghancuran sementara tarbiyah membangun. Penjajah mencabut tanaman sedangkan tarbiyah menanam.”
“Perubahan itu dimulai dari dalam, yaitu dengan membangun kembali eksistensi jiwa, pemikiran, dan emosi manusia diatas landasan aqidah yang benar, iman yang mendalam, dan pemikiran cemerlang.
“Pemuda darah baru yang mengalir di kehidupan umat. Karena itu, darah ini harus dipelihara dari pencemaran, selalu bersih, terhiasi oleh kebaikan dan keutamaan.”
“Para perintis tidak dapat mewujudkan harapan umat, kecuali jika menghabiskan waktu untuk belajar dalam rangka terjun ke medan amal. Kemudian, menyempurnakan perangkat-perangkat kebangkitan, melengkapi senjata, memegang tampuk kepemimpinan yang dibimbing ilmu, mengelola urusan berdasarkan kepahaman, dan bergerak mengentaskan umat dari kebodohan menuju pengetahuan, dari kemiskinan menuju kaya, dari kelemahan menuju kekuatan, dan dari perbudakan menuju kemerdekaan. Juga berusaha keras membebaskan medan kebenaran dari sisa-sisa pembohong, medan politik dari para calo dan makelar, dan ranah kepemimpinan dari para pesulap dan orang-orang buta huruf.

MUHAMMAD ALLAH AL-FASI

Muhammad Allah Al-Fasi adalah seorang Pemimpin Besar yang lahir di kota Fas, Maroko tahun 1908.

Ungkapan-ungkapan Muhammad Allah Al-Fasi,
“Kekuatan dapat melukai jasad muslim, merampas harta dan kehidupannya, atau mengusirnya dari tanah air dan keluarganya. Tapi, kekuatan tidak mampu merampas keimanannya, menghilangkan kebanggaan pada keislaman dirinya, atau menghapus aqidahnya.”
“Umat Islam sangat perlu kembali kepada agama mereka secara murni, seperti awal dan memerdekakan diri dari keterbelakangan yang diciptakan penjajah asing. Penjajah yang mengangkangi negeri harus dilawan hingga mereka tidak dapat memahami atau membuat estimasi, kecuali dengan tolok ukur penjajah.”

Syair Muhammad Allah Al-Fasi,
“wahai umat yang menjadikan Al-Qur’an sebagai undang-undang
Pemimpinnya Nabi yang telah diutus
Kembalilah kepada agama yang hanif, dalam hal aqidah
Syari’ah, akhlak, dan cara berpikir
Tiada kebaikan yang dapat diambil dari selain Qur’an
Tiada manhaj yang teruji selain Islam
Palestina yang terluka telah tertawan
Di tangan kaum yahudi hina
Al-Quds yang menjadi kiblat pertama ternoda
Musuh Muhammad akan mendirikan Haikal di atasnya
Kembalilah kepada Islam
Urusan kalian pasti membaik
Kalian mendapat kemenangan gemilang di dunia.”

“sampai kapan bahasa Al-Qur’an ditindas?
Pagarnya dirusak keluarga dan anak
Apa tak tahu, ia bekal mereka selamanya?
Tiada keselamatan di dunia, selain bersamanya
Mereka tidak eksis di tengah manusia
Atau mendapat apa yang mereka cari dalam hidup
Bila pembangkangan tak diubah dengan pengetahuan
Atau keyakinan tidak dibersihkan dari pembangkangan
Aqidah tidak sempurna di Negara
Apabila tidak didukung lisan bangsanya”

MUHAMMAD ABDUL HAMID AHMAD

Muhammad Abdul Hamid Ahmad lahir di Buhairoh, Syibrahit, tanggal 23 September 1911. Dikenal sebagai Bapak Mahasiswa.

Pendapat Muhammad Abdul Hamid Ahmad,
“Aktivis dakwah yang benar ialah aktivis yang bergerak bersama ajaran Islam yang berasal dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tidak tunduk pada bujukan syaitan dan syahwat penguasa, tapi istiqomah meniti jalan lurus yang mengantar kepada keridhaan Allah Ta’ala. Orang beriman kepada Allah Ta’ala sangat banyak. Tapi, hanya sedikit dari mereka yang memenuhi janjinya kepada Allah Ta’ala. Diantara mereka ada yang menemui Allah dan sebagian lain siap menunggu. Mereka tidak mengubah keyakinannya sedikit pun.
Terlambatnya karunia Allah Ta’ala yang diminta secara terus menerus tidak boleh membuatmu berputus asa. Sebab, Allah Ta’ala menjamin memberimu dengan pilihan-Nya, bukan berdasarkan pilihanmu, dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang kamu kehendaki. Dia Dzat yang sangat berkuasa melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah Ta’ala bersamamu, maka apa yang akan membahayakanmu? Apabila Allah Ta’ala memusuhimu, maka siapa yang akan menolongmu?”.

DR. MUHAMMAD NATSIR

Muhammad Natsir adalah sosok pemimpin dan mujahid, ulama piawai, dai ternama, politikus cekatan, dan pendidik utama. Ia lahir tanggal 16 Juli 1908, di Maninjau, Sumatera Barat, Indonesia.

Ungkapan-ungkapan Muhammad Natsir,
“Islam tidak terbatas pada aktivitas ritual muslim yang sempit, tapi pedoman hidup bagi individu, masyarakat, dan Negara. Islam menentang kesewenang-wenangan manusia terhadap saudaranya. Karena itu, kaum muslimin harus berjihad untuk mendapatkan kemerdekaan. Kaum muslimin harus mengokohkan jihad untuk memperoleh kemerdekaan, sesuai dengan nilai-nilai yang diserukan Islam. Mereka juga harus serius membentuk kader dari kalangan pemuda muslim yang terpelajar”.
“saya tidak takut masa depan, karena tidak ada bahaya. Masa depan milik umat Islam, jika mereka tetap istiqomah; baik secara pribadi atau kolektif”.

SYAIKH UMAR TILMISANI

Syaikh Umar Tilmisani adalah sosok da’I dan murabi. Ia lahir di kota Kairo, tahun 1322 H/1904 M. Syaikh Umar Tilmisani pengacara pertama yang bergabung dengan Ikhwan, mewakafkan pemikiran, dan potensi untuk membelanya.

Komitmen diri Syaikh Umar Tilmisani,
“Kekerasan dan ambisi untuk mengalahkan orang lain tidak pernah menemukan jalan untuk masuk ke dalam akhlakku. Karena itu, saya tidak bermusuhan dengan siapa pun, kecuali dalam rangka membela kebenaran, atau mengajak menerapkan kitab Allah Ta’ala. Kalau pun ada permusuhan, maka itu berasal dari pihak mereka, bukan diriku. Saya menyumpah diriku untuk tidak menyakiti seseorang pun dengan kata-kata kasar, meski saya tidak setuju dengan kebijakannya, atau bahkan ia menyakitiku. Karena itu, tidak pernah terjadi permusuhan antara diriku dengan seseorang karena masalah pribadi”.
“Tabiat yang membesarkanku membuatku benci kekerasan, apa pun bentuknya. Ini bukan hanya sekedar sikap politik, tapi sikap pribadi yang terkait langsung dengan struktur keberadaanku. Bahkan, andai dizalimi, saya tidak akan menggunakan kekerasan. Mungkin, saya menggunakan kekuatan untuk mengadakan perubahan, tapi tidak untuk kekerasan”.

Nasihat-nasihat Syaikh Umar Tilmisani,
“Tantangan yang menghadang dai saat ini, sangat berat dan sulit. Kekuatan materi berada di tangan musuh-musuh Islam yang bersatu untuk memerangi umat Islam, meskipun mereka memiliki kepentingan berbeda. Menurut perhitungan manusia, pasukan Thalut yang beriman tidak mampu melawan Jalut dan tentaranya. Tapi, ketika pasukan kaum mukmin yakin kemenangan itu datang dari Allah Ta’ala, bukan hanya bergantung pada jumlah personil dan kelengkapan persenjataan, maka mereka dapat mengalahkan pasukan Jalut dengan seizing Allah Ta’ala. Saya tidak meremehkan kekuatan personil. Juga tidak meminta dai selalu bungkam, berdikir dengan menggerakan leher ke kanan dan ke kiri, memukul telapak tangan, dan berpangku tangan. Sebab, itu semua bencana yang membahayakan dan mematikan.
Sesungguhnya, yang saya inginkan ialah berpegang teguh dengan wahyu Allah Ta’ala, berjihad dengan kalimat yang benar, tidak menghiraukan gangguan, menjadikan diri sebagai teladan dalam kepahlawanan, bersikap ksatria, tegar dan yakin bahwa Allah Ta’ala pasti menguji hamba-hamba-Nya dengan rasa takut, lapar, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, agar dapat diketahui siapa yang tulus dan siapa yang munafik. Aspek-aspek inilah yang merupakan faktor-faktor penyebab kemenangan. Kisah-kisah Al-Qur’an ialah argumen paling baik dalam masalah ini.
Semangat pemuda yang diiringi pemahaman mendalam tidak memerlukan banyak eksperimen. Tapi, sangat membutuhkan kesabaran, kekuatan komitmen pada aturan-aturan Al-Qur’anul Karim, dan telaah sirah generasi pendahulu yang telah menerapkannya di setiap aktivitas mereka. Itu penting, agar Allah ta’ala mengaruniakan kemenangan, kemuliaan, dan kekuasaan yang hampir dianggap mustahil”.