Kamis, 12 November 2009

MUHYIDDIN AL-QULAIBI

Muhyiddin Al-Qulaibi lahir di desa Qulaibiyah, Tunisia. Beliau adalah seorang Pemimpin dan Mujahid.

Pendapat Muhyiddin Al-Qulaibi,
“kita tidak menemui manusia dengan pakaian, tapi dengan jiwa kita. Laki-laki itu diukur dengan pengalamannya, bukan dnegan penampilannya.”
Muhyiddin Al-Qulaibi juga mengingatkan untuk tidak memperdulikan orang-orang yang enggan berjuang, atau para pengacau. Sebab, hakikat kehidupan itu pertarungan antara hak dan batil, antara kekafiran dengan keimanan. Tunggulah, pada akhirnya Islam pasti menang. Kaum Muslimin mengalami kekalahan jika meninggalkan manhaj Allah dan Rasul-Nya. Sunnatulah pasti terus berlaku dan tidak mengenal piih kasih. Siapa menanam, ia memetik hasilnya. Siapa bersungguh-sungguh, ia menemukan harapannya. Siapa yang berjalan, ia tiba di tempat tujuan.
Para pemuda harus selalu menyiapkan diri dan perbekalan. Musuh Allah tidak pernah berhenti memerangi Islam dan kaum muslimin, hingga kaum muslimin meninggalkan Islam dan mengikuti keinginan mereka.
“mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.” (Al-Baqarah : 217)
Waspadalah wahai pemuda Islam. Kalian harapan umat, maka jangan kecewakan harapan mereka. Jadilah tokoh masa depan yang cemerlang dan bekal umat dalam menghadapi ancaman.
“apa manfaat hidup dan kesehatanku, jika tidak kugunakan untuk memenuhi hak Allah dan melaksanakan kewajibanku? Saya hidup untuk beramal di jalan Allah. Karena itu, saya tidak akan meninggalkan amal demi hidup.”
“saya merasa ajalku telah dekat. Sementara ada beberapa hal yang ingin kukatakan dan lakukan buat kaum muslimin. Mungkin, tiada waktu yang cukup untuk menunggu. Karena itu, saya harus memaksa diriku, demi mewujudkan apa yang kuinginkan, sebelum ajalku datang. Saya tidak akan berhenti melayani aqidahku, karena mempertahankan tubuh yang akan binasa ini dan tidak akan mengutamakan keselamatanku daripada penunaian risalahku. Apabila saya terbunuh karenanya, saya ucapkan selamat datang kematian demi taat kepada Allah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar