Sabtu, 04 Juli 2009

Berimankah?

Gambaran orang-orang kafir yang mengaku beriman

Katakanlah (Muhammad), “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?” (27:59). Ayat ini mengisyaratkan kepada Rasul dan hamba-hamba Allah yang terpilih untuk menjawab tantangan Allah, apakah Allah yang lebih baik ataukah selain-Nya? Makna La Ilaha Ilallah akan terus menguji keimanan manusia disetiap zaman. Semakin berkembangnya akal manusia, maka kefitrahan manusia akan dipertaruhkan. Bahkan di ayat-ayat selanjutnya Allah menantang manusia untuk menggunakan akalnya dalam memahami makna La Ilaha Illah.

* Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tambahkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran).

* Bukankah Dia (Allah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengukuhkan)nya dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui.

* Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.

* Bukankah Dia (Allah) yang memberi petunjuk kepada kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Mahatinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan.

* Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan makhluk dari permulaannya, kemudian mengulanginya (lagi) dan yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Katakanlah, “kemukakanlah bukti kebenaranmu, jika kamu orang yang benar?

Setelah menjelaskan kekuasaan Allah dan nikmat yang diberikan-Nya kepada manusia, Allah menantang manusia untuk menjawab Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Ini menandakan bahwa Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk menggunakan akalnya dalam mencapai keimanan, bukan dengan ketaklidan atau latah mengatakan “Aku beriman”. Namun sayangnya, kebanyakan manusia terlena dengan kenikmatan yang Allah berikan kepada mereka di dunia.

Dan mereka berkata “Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.” Dengan penuh percaya diri mereka mengaku beriman kepada Allah, tetapi ketika Allah menetapkan hukum bagi mereka, mereka enggan bahkan menolak untuk menerapkan hukum tersebut di muka bumi. Bahkan mereka merencanakan dan berusaha membunuh rasul-rasul dan pengikutnya yang memberikan peringatan kepada mereka untuk “sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.” (2:21). Dan mereka yang menentang tegaknya Dinullah di muka bumi adalah orang kafir yang sebenar-benarnya.

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat. Dan diantara manusia ada yang berkata, “kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “janganlah berbuat kerusakan di bumi!” mereka menjawab “sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan”. Ingatlah sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. Dan apabila dikatakan kepada mereka, “berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!” mereka menjawab, apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?” ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu. Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata “kami telah beriman.” Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata “ sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok.” Allah akan memperolok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk. (2:6-16)

“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (2 :27)

Ayat-ayat di atas mencerminkan orang-orang yang telah diberi peringatan oleh Muhammad dan orang-orang yang beriman untuk menegakkan kalimat La Ilaha Ilalaah di muka bumi ini, tetapi setelah mereka menerima peringatan tersebut, kebanyakan mereka kembali kepada kejahiliyahan dikarenakan penyakit yang ada dalam hati mereka. Mereka melupakan perjanjian dengan Allah (7 : 172). Dan Allah menggambarkan mereka pada ayat selanjutnya.

Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali. Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu kerena takut mati, Allah meliputi orang-orang yang kafir. Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (penglihatan itu) menyinari, mereka berjalan dibawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Mereka yang menolak kefitrahan hidup benar-benar rugi. Mereka membuat hukum sendiri sebagai tandingan hukum Allah (5 : 50). Mereka hendak merubah penciptaan Allah. Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dengan tujuan agar mereka beribadah hanya kepada Allah saja (51 : 56). Dan Allah telah menetapkan aturan hidup manusia (alquran) agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat dengan diutusnya rasul pada tiap umat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar