Senin, 06 Juli 2009

Kisah Adam dan Hawa

(2 : 30) Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata “Apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(2 : 31) “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”
(2 : 32) Mereka menjawab “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.”
(2 : 33) Allah berfirman, “wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu! Setelah Adam menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, “bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?”
(2 : 34) Ketika Kami berfirman kepada malaikat, “sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir.
(7 : 12) Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?” iblis menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
(7 : 13) (Allah) berfirman, “maka turunlah kamu darinya (surga), karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu makhluk yang hina.”
(7 : 14) (Iblis) menjawab, “berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan.”
(7 : 15) (Allah) berfirman, “Benar kamu termasuk diberi penangguhan waktu.”
(7 : 16) (Iblis) menjawab, “karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,
(7 : 17) Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
(7 : 18) (Allah) berfirman, “keluarlah kamu dari sana (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barang siapa diantara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua.”
(20 : 117) Kemudian Kami berfirman, “wahai Adam! Sungguh ini (iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka.
(20 : 118) Sungguh, ada (jaminan) untukmu disana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang.
(20 : 119) Dan sungguh, disana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari.”
(20 : 19) Dan (Allah berfirman), “wahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu di surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi jangan kamu berdua dekati pohon yang satu ini (apabila didekati) kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”
(7 : 20) Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka ( yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, “Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).”
(7 : 21) Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, “sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasehatmu.”
(7 : 22) Dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga. Tuhan menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”
(7 : 23) Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengmpuni kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”
(7 : 24) (Allah) berfirman, “Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama lain . bumi adalah tempat kediaman dan kediamanmu sampai waktu yang telah ditentukan. Di sana kamu hidup, disana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dibangkitkan.
(20 : 123) Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
(20 : 124) Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
(20 : 127) Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya.

Dapat kita saksikan bahwa ketika Allah hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi, malaikat bertanya “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?”. Kita mengetahui bahwa malaikat tidak pernah membangkang perintah Allah, namun kenapa ketika Allah hendak menjadikan manusia khalifah di bumi, malaikat mempertanyakan perihal tersebut? kemudian malaikat membandingkan ketaatan mereka dengan manusia, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?. Di sini malaikat hanya melihat manusia dari sisi jahatnya saja, dimana malaikat mengatahui bahwa manusia mempunyai karakter merusak dan saling membunuh. Tetapi Allah kemudian menjelaskan, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Allah menguji malaikat untuk menjelaskan nama benda-benda ciptaan-Nya, namun malaikat tidak mampu menjawabnya. Ketika Allah memerintahkan kepada Adam untuk menjelaskan nama benda-benda tersebut, Adam mampu menjawabnya. Disinilah letak kelebihan manusia dengan makhluk lainnya. Manusia diberi kelebihan oleh Allah berupa akal, dimana dengan akal tersebut manusia bisa lebih tinggi derajatnya dibandingkan malaikat. Akhirnya malaikatpun menyadari bahwa Allah telah menetapkan demikian, dan ketika Allah memerintahkan kepada mereka untuk bersujud kepada Adam sebagai tanda penghormatan, semuanya sujud kecuali iblis, dia merasa lebih baik dibandingkan Adam karena dia terbuat dari api. Perbuatan iblis ini membuat Allah murka, sehingga Allah mengusirnya dari surga. Dan mengatakan dia sesat dan terhina. Karena tidak ada makhluk yang berhak menyombongkan diri.
Karena iblis merasa terhina, dia mengajukan penangguhan. Dan penangguhan tersebut disetujui Allah. Karena rasa kesalnya iblis terhadap Adam, maka dia berusaha memalingkannya dari jalan yang lurus. Sehingga Adam dan hawa pun terkena bujuk rayunya dan mengalami pengusiran dari surga. Mereka berdua benar-benar menyesal telah mengikuti bisikan setan. Dan meminta ampunan kepada Allah.
Namun, Allah tidak membiarkan Adam dan Hawa terusir begitu saja. Karena kasih sayng-Nya, Allah memerintahkan mereka berdua untuk menetap di bumi dengan mengikuti petunjuk Allah. Dari dua manusia ini lahirlah manusia-manusia lainnya. Dikarenakan iblis meminta pengguhan untuk menyesatkan manusia dari Jalan Allah yang lurus, maka Allah pun memberikan petunjuk kapada manusia dengan diutusnya rasul pada tiap umat untuk menjadi khalifah (menegakkan Dinullah di bumi).
Dan diantara manusia ada yang mengikuti petunjuk Tuhannya, ada juga yang tidak mengikuti petunjuk Tuhannya. Dan pada saatnya nanti manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat untuk mempertanggungjawabkan tugasnya di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar